22/09/2012

Aku dan Kamu. Sederhana.

"Panjang ceritanya tentang kita, cerpen pun tak mampu menceritakan hingga usai.."

Cerita tentang dirinya dan pacarnya.

Tepatnya 9 Oktober 2011, aku sangat ingat tanggal itu. Hari itu hari ulang tahunnya. 

Kembali ke awal, aku dan dia masih sebatas kenalan. Dia hanya tahu aku sebagai adik kelas. Aku hanya tahu dia sebagai kakak kelas. Dekat, dekat, semakin dekat. Dia baik. Dia lucu. Meskipun mukanya nggak selucu Sule atau Olga. Lucu dalam arti...imut?

Aku masih ingat saat aku memberi tahu sahabatku tentang perasaan ini. Gin, kayaknya aku suka sama dia. Ya, aku masih ingat sekali.

Bulan-bulan selanjutnya dilewati, semuanya jadi konstan. Sampai akhirnya pada tanggal 9 Oktober 2011. Hari itu hari ulang tahunnya. 

Alarm kalenderku menunjukan hari ini hari ulang tahunnya. Apa yang harus aku ucapkan? Selamat ulang tahun, semoga panjang umur? Terlalu biasa...aduh..apa ya?

Satu text yang totalnya 3 sms sudah aku kirim. Memalukan, aku sms malam-malam begini mana mungkin dia baca.

00.05

1 new text message.

"Sebelumnya, aku mau ngomong serius, nih. Emm, aku tuh suka sama kamu. Udah beberapa bulan ini. Aku gak tau cara ngucapinnya tapi ya gini aja ya? Kamu mau nggak nerima aku?"

00.08

Senang? Lebih tepatnya, shock. Aku harus balas apa? Apa aku harus sms Gina? Jam segini? Mana mungkin dia bangun? Tidur aja kayak kebo. Aduh?!

00.12

"Maaf baru balas. Sebenarnya aku juga suka sama kamu. Aku pun gak tau cara ngucapinnya. Iya, aku terima."

00.12

1 new text message.

"Mau dipikirin lagi nggak? Aku nggak se-perfect prince charming.."

00.13

Dan aku juga nggak se-perfect princess beauty.

"Nggak, udah dipikirin kok tadi. Aku yang harusnya bilang gitu. Nggak se-cantik Kate Middleton. Sangat ordinary."

00.14

"Ordinary prince and ordinary princess. Why don't we make our own fairytale?"

9 Oktober 2011. 

You will be the prince and I will be the princess, it's a love story, baby just say yes~ (Taylor Swift - Love Story)

Nggak kerasa semuanya dijalani hampir satu tahun. Aku harap, bulan selanjutnya, tahun depan, dan seterusnya, aku masih dapat menceritakan cerita cintaku bersamanya kepada Gina.

Katanya, cinta sejati itu hanya butuh tiga kunci. Mempercayai, mengerti, dan menerima. Sederhana.